Senyum Yang Tulus

GENUINE SMILE

Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan: “Jangan engkau remehkan apa saja dari kebaikan, meskipun engkau hanya bermuka manis (tersenyum) saat bertemu saudaramu.” (HR. Muslim).

Dalam hadits yang lain disebutkan, “Senyummu terhadap saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tarmidzi).

Adalah Jabir, seorang sahabat Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam Beliau berkata: “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak memandangku kecuali dengan tersenyum kepadaku.” (HR. Bukhari-Muslim).

Setelah melewati 14 Abad lamanya, terbukti melaui fakta ilmiah yang disumbangkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Senyuman yang ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta’aa memberi efek yang luar biasa bagi hubungan dan kesehatan tubuh manusia. Sebaliknya, senyum yang tidak ikhlas, getir, mengandung unsur kepentingan, tuntutan sebuah pekerjaan, tidak akan memberi kebaikan apa-apa.

Para psikolog dari University of California, AS, pernah meniliti 141 buah foto tahunan pelajar SMU. Sebelum pemotretan, fotografer selalu berkata “smile”. Dari foto-foto tersebut dipilah senyuman para pelajar yang kesannya dibuat-buat atau dipaksakan (fake smile) dan senyuman yang dianggap asli dan tulus (genuine smile). Saat mantan pelajar itu sudah berumur 27, 43, dan 52 tahun, mereka ditanya tentang status pernikahan dan kepuasan hidup mereka.

Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan, bahwa kaum wanita yang memiliki genuine smile rata-rata merasa puas dan kuat menjalani hidup, memiliki kelanggengan dalam berumah tangga dibandingkan yang lainnya. Benarlah sabda Rasulullah SAW: Kamu tidak akan bisa mempererat manusia dengan hartamu, tapi pereratlah manusia dengan muka ceria (senyuman) dan akhlak yang baik (HR. Abu Ya’la disahihkan oleh Al Hakim). 😊😊😊😊😊😊

Comments

Popular posts from this blog

Cerita dibalik Doa Akasah

Kosa kata bahasa Jawa yang sangat kaya

Cara mensikapi bencana alam