TERNYATA KITA CUMA QURBAN TELUR

TERNYATA KITA CUMA QURBAN TELUR

Sudah diketahu bahwa hari Jum'at memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah pahala bersegera menuju masjid, sebagaimana disebut dalam hadits Bukhari dan Muslim:

1. Berangkat di waktu pertama = qurban onta.

2. Berangkat di waktu kedua = qurban sapi

3. Berangkat di waktu ketiga = qurban domba yg bertanduk.

4. Berangkat di waktu keempat = qurban ayam

5. Berangkat di waktu kelima = qurban telur

JAM BERAPA KELIMA WAKTU ITU????

Secara umum ada 3 pendapat dalam masalah ini:
1. Dimulai sejak terbitnya fajar.
2. Dimulai sejak terbitnya matahari (Imam Syafi'i dan Imam Ahmad)
3. Dimulai sejak matahari tergelincir kesebalah barat. (Imam Malik dan sebagian pengikut Imam Syafi'i)

Namun yang lebih kuat dan tidak bertentangan dengan dalil-dalil yang lain adalah pendapat ke-2) sebagaimana dinyatakan oleh Imam An Nawawi (Almajmu' 4/414) dan Ibnu Quddamah (Al Mughni 2/73)

JADI kelima waktu itu berada di antara terbitnya matahari hingga khotib menaiki mimbarnya.

Inilah yang dipilih oleh Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dan Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.

Jika matahari terbit pukul 06.00 wib dan khotib naik mimbar pukul 12.00 wib, berarti ada rentang 6 Jam.

6 Jam / 5 = 1 jam 12 menit

Al HASIL :

1. Berangkat antara jam 06.00 - 07.12 WIB = Qurban Onta

2. Berangkat antara jam 07.12 - 08.24 WIB = Qurban Sapi

3. Berangkat antara jam 08.24 - 09.36 WIB = Qurban domba bertanduk

4. Berangkat antara jam 09.36 - 10.48 WIB = Qurban Ayam.

5. Berangkat antara jam 10.48 - 12.00  WIB = Qurban TELUR.

Tentunya waktu-waktu ini bisa berkurang dan bertambah sesui dengan waktu terbitnya matahari dan naiknya khotib ke mimbar.

Rincian masalah ini bisa diliat di Zadul Ma'ad (1/339-407)

Tengaran, Jumat 17 Jumadal Ula 1437 H.
✍🏻 Al-Ustâdz Juli Dermawan, M.Pd.I Hafizhahullâh
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita dibalik Doa Akasah

Kosa kata bahasa Jawa yang sangat kaya

Cara mensikapi bencana alam