Serba serbi penyembelihan hewan kurban

Beberapa hal terkait penyembelihan hewan qurban:

1. Hukum menyembelih hewan qurban terjadi ikhtilaf di antara para ulama, dimana terdapat 2 yaitu: fardhu dan sunnah mu’akkadah. Namun yg paling rojih (kuat) & insya Allah merupakan jumhur para ulama adalah sunnah mu’akkadah.
2. Hewan yg boleh dijadikan hewan qurban: unta, sapi, kambing atau domba.
3. Utk unta usia 5 tahun (60 bulan, masuk 61 bulan), sapi 2 tahun (24 bulan, masuk 25 bulan), kambing 1 tahun (12 bulan, masuk 13 bulan), domba usia lebih dari 6 bulan.
4. Tidak sah hewan qurban, jika: buta, sakit (jelas sakitnya), kaki pincang (cacat) & gila.
5. Hukumnya boleh, tapi makruh jika: telinga putus dan tanduknya patah.
6. Tetap sah, tapi mengurangi kesempurnaan jika: giginya ompong & ekornya putus.
7. Bagi yg berniat berqurban, disyariatkan utk tidak memotong kuku & rambut mulai tanggal 1 Dzulhijjah sampai hewan qurban dipotong. Jumhur ulama berpendapat hukumnya haram.
8. Pahala qurban 1 ekor kambing/ domba atau 1/7 bagian unta/ sapi dapat diatasnamakan untuk 1 keluarga, sebagaimana Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah berqurban 2 ekor kambing, 1 ekor utk keluarga besarnya & 1 ekor lagi utk umatnya yg tidak sempat/ mampu berqurban. Tetapi tidak disyariatkan utk urunan dalam berqurban 1 ekor kambing, tetap harus atas nama 1 orang (urunan bisa disedekahkan utk 1 orang, pahalanya yg bisa diniatkan utk banyak orang).
9. Yang berqurban dianjurkan utk ikut mengkonsumsi daging qurbannya (maksimal 1/3 bagian).
10. Kulit, kaki & kepala tidak boleh dijual oleh yang berqurban, tetapi hendaknya disedekahkan. Bagi yg menerima sedekah tsb boleh menjualnya.
11. Kulit hewan qurban tidak boleh disedekahkan utk dijadikan bedug.
12. Kulit, kaki & kepala boleh disedekahkan kepada tukang jagal di luar upah/ ongkos jagal (tukang jagal tidak boleh menerima bagian dari hewan qurban sebagai upah/ ongkos jagal).