Pikiran Off, hati hati

*SAAT PIKIRAN OFF*
Lebih baik diam...
-------------
Ass. Wr. Wb.
Rekans yang baik, suatu saat ada teman yang bilang ke saya:"Pak Wied kok diam saja. Kalau saya sudah saya tegur, dia saangat tidak sopan". Sepertinya teman saya tsb saangat kesal dengan orang yang menurutnya tidak sopan.
Menurut ahli ilmu jiwa, saat pikiran kita tidak berjaga (lagi off), maka perasaan kita akan merajalela, tidak terkontrol, sehingga perasaan kitalah yang mengendalikan tubuh kita.
Ketika perasaan kita sedang marah dan pikiran kita lagi off, maka kita berpotensi untuk menyakiti orang lain atau membuat keputusan2 tanpa perhitungan. Sebaliknya ketika perasaan kita lagi senang dan pikiran kita lagi off, maka kita juga berpotensi untuk melakukan kebaikan2 kepada orang lain atau membuat keputusan2 tanpa perhitungan. Apa pun yang dilakukan tanpa perhitungan itu tidak baik.
Oleh karena itu, islam menganjurkan kepada kita agar banyak  diam saat perasaan kita lagi marah, lelah, lapar, atau ngantuk. Terutama lisan, kaki, dan tangan kita. Kenapa? Karena dalam keempat kondisi tersebut pikiran kita lagi off, lagi tidak berjaga. Sebaliknya, saat perasaan kita lagi jatuh cinta pikiran kita juga lagi off, maka jangan dulu putuskan untuk menikahinya misalnya, tunggu beberapa waktu sampai pikiran kita terjaga, baru putuskan untuk menikahinya atau tidak.
Smg bermanfaat, mksh.
Wass. Wr. Wb.
*Notice*
[1] Seseorang yang hanya menuruti perasaannya, akan menyesal setelah pikirannya terbuka, terjaga, atau on. Oleh karena itu, mari kita selalu melibatkan pikiran dalam melakukan sesuatu.
[2] Kita itu ibarat kapal layar. Kemudi adalah pikiran kita, layar adalah perasaan kita, dan badan kapal adalah tubuh kita. Bayangkan apa yang akan terjadi ketika kemudi kapal macet sementara kapal sedang melaju kencang karena angin kencang yang mendorongnya?

Comments

Popular posts from this blog

Cerita dibalik Doa Akasah

Kosa kata bahasa Jawa yang sangat kaya

Cara mensikapi bencana alam