Harapan dan Cita cita

*BERCITA-CITALAH*
Bukan berharap....
-----------------------------
Assalamu'alaikum wr. wb.
Rekans yang baik, belum lama ini ada rekan dosen kita yg terpaksa hrs mengundurkan diri, krn jika tdk maka yang bersangkutan akan dikeluarkan dari UAD secara tidak hormat. Mengapa bisa demikian?
Karena yang bersangkutan punya harapan dan untuk meraihnya yang bersangkutan melakukan tindakan yang tidak terpuji.
Rekans yang baik, harapan memang seringkali membuat orang memaksakan diri untuk meraihnya dg berbagai cara yg kadang tidak terpuji. Harapan seringkali membikin orang stress jika tidak tercapai, karena harapan harus tercapai...!
Jika kita tidak ingin stress dan tidak terjerumus melakukan perbuatan2 yang tidak terpuji, maka kita jaaangan banyak berharap, tapi bercita-citalah yang tinggi.
Cita-cita yang tinggi adalah satu pondasi agar kondisi orang dan dunia menjadi lebih baik. Oleh karena itulah, Allah menganugerahkan cita-cita tinggi kepada makhlukNya sehingga dengan cita-cita tersebut ia dapat membangun dunia dg sebaik-baiknya. Kata Nabi:" Cita-cita adalah rahmat Allah untuk umatku. Jika tanpa cita-cita, petani tidak akan dapat menanam pohon dan ibu tidak akan dapat menyusui anaknya".
Apa beda cita-cita dan harapan? Harapan itu ada unsur memaksa untuk meraihnya, sedangkan cita-cita tidak.
Kita bercita-cita tinggi, berupaya untuk meraihnya, lalu berserah diri kepada Allah. Tercapai  atau tidak cita-cita kita, itulah yg terbaik. Cita-cita yg tinggi mungkin tidak dapat dicapai semasa hidup kita, tapi pasti akan dilanjutkan oleh generasi berikutnya.
Orang bijak bilang, cita-cita tinggi yg tdk tercapai jaaauh lebih baik drpd cita-cita rendah yg tercapai.
Wassalamu'alaikum wr.wb.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita dibalik Doa Akasah

Kosa kata bahasa Jawa yang sangat kaya

Cara mensikapi bencana alam