Grogi itu bagus
*GROGI*
Itu baaagus!
-------------------
Aww. Rekans yg baik, tahukah rekans kenapa Soekarno, presiden pertama RI sering membawa tongkat kecil ke mana2? Mnrt informasi yg sy peroleh, karena itu untuk mengurangi rasa groooogi. Masaak? Iya.
Grogi itu baagus, mengapa? Ketika kita grogi itu tanda bahwa kita sedang akan tumbuh. Justru ketika kita tidak pernah grogi lagi itu masalah. Lho? Iya, krn ketika kita tidak merasa grogi lagi itu tandanya kita hanya melakukan hal yg biasa2 saja, kita hanya bergaul dg orang2 yg biasa2 saja, atau kita hanya menghadapi situasi yg biasa2 saja yg tdk ada tantangannya.
Ketika kita mencoba tuk hal2 baru, situasi2 baru, atau ingin bergaul dg orang2 yg kelasnya lbh tinggi dari kita rasa grogi itu biasanya muncul. Nah ini baagus. Tapi agar grogi tdk berkelanjutan ada cara untuk mengatasinya, yakni:
(1) *Ikhlas menerima* bhw kita mmg masih muda dan masih belajar
(2) *Tidak punya keinginan untuk bersaing*
(3) *Tidak punya keinginan untuk membuktikan bhw kita itu hebat*.
(4) *Memegang benda apa saja*, terutama yg kasar, seperti yg dilakukan oleh Soekarno memegang tongkat.
Oleh karena itu jaaangan lagi malu atau taaakut grogi, krn grogi itu baaagus. Smg bermanfaat, mksh. Www.
*Notice*
Tulisan sy ini sptnya bagus jika disampaikan ke para mhs, terutama yg akan magang atau akan ujian tugas akhir.
Itu baaagus!
-------------------
Aww. Rekans yg baik, tahukah rekans kenapa Soekarno, presiden pertama RI sering membawa tongkat kecil ke mana2? Mnrt informasi yg sy peroleh, karena itu untuk mengurangi rasa groooogi. Masaak? Iya.
Grogi itu baagus, mengapa? Ketika kita grogi itu tanda bahwa kita sedang akan tumbuh. Justru ketika kita tidak pernah grogi lagi itu masalah. Lho? Iya, krn ketika kita tidak merasa grogi lagi itu tandanya kita hanya melakukan hal yg biasa2 saja, kita hanya bergaul dg orang2 yg biasa2 saja, atau kita hanya menghadapi situasi yg biasa2 saja yg tdk ada tantangannya.
Ketika kita mencoba tuk hal2 baru, situasi2 baru, atau ingin bergaul dg orang2 yg kelasnya lbh tinggi dari kita rasa grogi itu biasanya muncul. Nah ini baagus. Tapi agar grogi tdk berkelanjutan ada cara untuk mengatasinya, yakni:
(1) *Ikhlas menerima* bhw kita mmg masih muda dan masih belajar
(2) *Tidak punya keinginan untuk bersaing*
(3) *Tidak punya keinginan untuk membuktikan bhw kita itu hebat*.
(4) *Memegang benda apa saja*, terutama yg kasar, seperti yg dilakukan oleh Soekarno memegang tongkat.
Oleh karena itu jaaangan lagi malu atau taaakut grogi, krn grogi itu baaagus. Smg bermanfaat, mksh. Www.
*Notice*
Tulisan sy ini sptnya bagus jika disampaikan ke para mhs, terutama yg akan magang atau akan ujian tugas akhir.
Comments
Post a Comment