Perbedaan Cita-cita dan harapan

*BERCITA-CITALAH*
Bukan berharap
-------------------------
Aww. Sahabat yg baik, di hari Jum'at yg mulia ini sy ingin berbagi ttg kehidupan. Mengapa msh saja kita temui bnyk orang yg stress, gelisah, tersinggung, tertekan, dan sering marah-marah? Jawabannya hanya satu, yakni org tsb trll banyak berharap, ketika harapannya tdk terpenuhi hidupnya tertekan, stress, lalu marah-marah, dan akhirnya kehidupannya tidak bahagia.
Orang sering berharap suami, istri, anak, tetangga, teman, dan siapa pun sll baik dan sll memenuhi harapan2 kita, pdhl itu tdk mungkin, shg org tertekan dan stress.
Bagaimana caranya agar hidup ini bebas dari tekanan, sehingga hidup ini senantiasa nyaman, damai, dan bahagia?
(1) *Bercita2lah, bkn berharap*
Ketika bercita2 kita tdk merasa ada tekanan, tapi lain dg berharap, ketika  berharap kita rasakan ada tekanan yg kadang bagi sebagian org terasa saangat berat.
(2) *Kita boleh berharap tapi harus ingat dua hal*:
(a) Berharaplah haaaanya kepada Allah. Allah pasti sll memenuhi harapan2 kita, *kecuali* jika harapan tsb tdk baik untuk kita jika dipenuhi.
(b) *Harapan itu sifatnya mulur mungkret*. Jika terpenuhi mk harapan itu akan membesar, tp ketika tdk terpenuhi harapan itu akan melemah atau berkurang. Misal, kita berharap jadi kaprodi, jika terpenuhi, kita pasti lalu berharap jadi dekan, jika juga terpenuhi kmdn kita pasti berharap jadi rektor dst. Namun, ketika tidak terpenuhi, harapan itu akan melemah, shg kita merasa cukup dan menerima hanya jadi Sekprodi atau jadi dosen/karyawan biasa.
Oleh krn itu, ketika harapan kita tdk terpenuhi bersabarlah, krn tdk lama lagi kita akan sgr ikhlas menerima apa yg terjadi pada kita. Sebaliknya, ketika harapan kita terpenuhi berhati2lah, krn kita pasti akan berharap yg lbh besar, dan itulah yg membuat kita tertekan dan stress.
Semoga bermanfaat, juga untuk yg menulis, maaf dan terimakasih. Wied. Www