Indahnya Toleransi

INDAHNYA TOLERANSI 
(Untuk Saudara-saudaraku di Tanjung Balai)

Toleransi itu, BUKAN menolak aroma dupa masuk ke rumah kita. Toleransi itu, BUKAN menolak suara adzan terdengar hingga ke dalam rumah mereka. Karena tidak mungkin memaksa asap dupa berhenti dan tak mungkin mencegah suara adzan berhenti.

Salahsatu jalan untuk tidak mendengar suara adzan, mungkin mereka harus  dengan  menyumpal dua lubang telinga. Begitu pula kita harus menutup dua lubang hidung agar tidak mengendus bau dupa.

Menyumpal telinga dan menutup hidung, bukankah sama artinya dengan mematikan sebagian panca indera? Sejak kapan, manusia diajari membunuh rasa, hanya karena perbedaan agama?

Jadi, biarkanlah suara adzan jadi  terdengar merdu. Siapa tahu, keindahan adzan itu karena adanya aroma dupa. Karena asap dari Vihara dan suara dari Masjid dan Mushala, seharusnya menjadi perekat antar pemeluk agama di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jakarta, 31 Juli 2016
Mustofa B. Nahrawardaya
Aktifis Muhammadiyah

Comments

Popular posts from this blog

Cerita dibalik Doa Akasah

Kosa kata bahasa Jawa yang sangat kaya

Cara mensikapi bencana alam