Memorial Haji

Memorial Haji                                          Karena termasuk dalam Kloter awal, maka ketika masuk hotel di Mekkah suasana belum ramai, sebagai karom saya menyempatkan diri untuk survei dan mengenali hotel dan sekitarnya, antisipasi jika ada masalah teknis dan non teknis dari jamaah baik satu rombongan maupun bukan. Semakin hari jamaah yang datang ke hotel semakin banyak, problem-problem pun semakin banyak dan beragam. Satu contoh kasus: Menjelang maghrib, ada seorang bapak berumur lebih kurang 60 tahunan, kebingungan mencari kamarnya. Beberapa kamar dia datangi tapi salah semua. Saya datangi bapak itu, dari identitas yang dibawa, ternyata dia salah blok,  meski hotelnya sama tetapi ada 5 blok. Lantai yang didatangi sesuai nomor yakni lantai 3, tapi ya 3 kali puasa 3 kali lebaran pun nggak akan ketemu kamarnya. "Bapak salah blok, ini blok 2 bapak di blok 3, itu yang sebelah" Raut mukanya nampak kebingungan, "lha saya harus kemana nih mas?" "Mbok saya dipinjami uang mas?" Kewaspadaan dini reflek muncul di saya, jamaah bukan, ketemu baru kali ini, sudah berani pinjam uang. Tapi wajah bapak tersebut memang memelaskan, "mau pinjam berapa pak"? sepuluh ribu, jawabnya, jleg, bapak ini pasti stress pikir saya. Untuk meyakinkan keadaan, dialog saya perpanjang. "Untuk apa pak?" Untuk bayar becak mau pulang, jawabnya. "Lha rumah bapak dimana?" Di Karanglewas Purwokerto Barat. Sungguh hatiku galau saat itu, antara merasa geli dan iba. Akhirnya saya antarkan bapak itu ke rombongannya yang ternyata sudah cemas, karena  bapak itu memang stres dan takut kalau hilang

Hendro

Comments

Popular posts from this blog

Cerita dibalik Doa Akasah

Kosa kata bahasa Jawa yang sangat kaya

Cara mensikapi bencana alam